Gerak Senyap Kemenag Banjar dan Menyikapi Musibah Banjir
GERAK
SENYAP KEMENAG BANJAR
Oleh : Drs
H Saubari, M.Pd.I
Kepala KUA Kecamatan Kertak Hanyar
Tak terekspos tapi nyata. Relawan Kementerian
Agama Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan bergerak menghimpun donasi,
mendirikan posko dan dapur umum untuk korban banjir di Kabupaten Banjar yang
dipusatkan di Kantor Kemenag Kab Banjar.
Berbagai bahan kebutuhan pokok dan
ratusan bungkus nasi dibagikan dengan mobil, kendaraan roda dua, jukung, kalotok dan ban mobil fuso yg dirakit menjadi
seperti perahu karet.
Tak mau ketinggalan, Kepala Kemenag Kab
Banjar, H Najwan dan para Kepala Seksi
ikut mendistribusi berbagai makanan dan bahan pokok serta pakaian ke
titik-titik pengungsian penampungan korban banjir, seperti di Martapura Kota,
Martapura Barat, Timur, Astambul dan Sungai Tabuk.
Di Gambut, Nispuwani (staf Seksi Bimas)
mendirikan Posko dan Dapur umum untuk korban banjir di seputar Kecamatan
Gambut, Kertak Hanyar, Sungai Tabuk.
Alhamdulillah, rekan-rekan para ASN,
Kepala-kepala KUA, Penyuluh Agama, Kepala Sekolah dll, mendukung, meski mereka
sendiri tidak sedikit yang turut jadi
korban musibah banjir juga.
H Najwan Noor mengatakan, donasi selain
dari ASN dan pejabat di lingkungan Kemenag Banjar, juga dari KPN Sejahtera
Banjar, UPZ Kemenag Banjar dan warga yang bersimpati.
Kita akan terus dorong setiap ASN untuk
terus ikut ambil bagian dalam tugas kemanusiaan
dan bergabung dengan posko yang berdekatan dengan tempat tinggal masing-masing.
Banjir Tak Kendurkan Pelayanan
Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalsel, H. Fahmi Noor mengaku terharu dan
salut pada ASN jajaran KUA, yang tetap bersemangat memberikan pelayanan saat
musibah banjir terjadi.
"Saya
bangga dan terharu, meski rumah dan kantor sama-sama teremdam banjir, ASN KUA
tetap bersemangat melayani masyarakat", katanya Jum'at (22/1) saat
menyambangi KUA Kertak Hanyar.
Fahmi dan
jajaran pejabat Kanwil Kemenag Kalsel sepanjang siang hingga sore kemarin,
berkeliling memantau langsung kondisi sejumlah KUA dan madrasah di Kabupaten Banjar yang terdampak
banjir dan memberikan tali asih kepada ASN, guru-guru dan penyuluh agama.
"Ada
KUA yang terendam banjir tidak terlalu dalam,
tetap melakukan pelayanan
termasuk pernikahan, meski kaki sambil berendam di air," tutur
Fahmi.
Fahmi juga
mengaku menerima laporan sejumlah ASN berangkat ke KUA naik sepeda menerabas
genangan air, karena tidak memungkinkan naik sepeda motor. "Saya
salut," kata Fahmi.
Kepala KUA
Kertak Hanyar, H. Saubari, M.Pd.I mengatakan, jajaran KUA juga aktif bergabung
dengan sejumlah posko dan dapur umum penanggulangan banjir.
Rekan-rekan
ASN di Kemenag Banjar, kata Saubari, mengumpulkan donasi, mendirikan dapur umum
dan membagikan bantuan ke berbagai wilayah terkena banjir.
Kepala Kementerian
Agama Kabupaten Banjar, H. Najwan Noor mendorong setiap ASN kemenag Banjar
aktif jadi sukarelawan dengan cara bergabung di posko-posko penanggulangan
banjir yang berdekatan dengan rumah, meskipun diri sendiri juga terdampak dan
mejadi korban banjir.
"Membantu
orang lain ketika diri sendiri juga
sedang tertimpa musibah, adalah sikap sangat mulia," kata Najwan.
Sari Khutbah Jum’at (15/01/2021) :
MENYIKAPI
MUSIBAH BANJIR
Oleh : Drs
H Saubari, M.Pd.I
Kepala KUA Kecamatan Kertak Hanyar
Awal 2021, kita dihadapkan pada musibah banjir yang meluas di banyak wilayah di Kalimantan Selatan. Tak terhitung kerugian material, proferti pribadi, infrastruktur jalan dan jembatan, bahkan ada juga korban jiwa. Bagaimana seorang muslim menyikapi musibah?.
Pertama, dengan #bersabar. Tidak mengeluh, tidak berputus asa, tidak menggerutu, apalagi menyalahkan takdir Allah. Tetap istiqomah dalam keta'atan dan menghindari maksiat, serta terus berikhtiar meminimalkan risiko dan mengantisipasi agar musibah yang sama tidak terulang.
Sikap #Kedua, memperbanyak mengucapkan
istarji' (Inna lillahi wainna ilaihi raji'un), sesungguhnya semua milik Allah
dan akan kembali kepadaNya.
"Sampaikanlah kabar gembira kepada
mereka yg apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan istarji' (QS. Albaqarah
156).
Kesadaran bathin yang ikhlas dan ridho
ini akan meringankan beban hati dan fikiran : "Mereka itu akan mendapat
keberkahan dan rahmat Allah dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk"
(QS. Al Baqarah ; 157).
Lebih dari itu, mereka akan mendapatkan pahala dalam menjalani musibahnya dan Allah akan mengganti (kerugiannya) dengan yang lebih baik (HR. Muslim).
Sikap #Ketiga, membantu orang lain yang
terdampak lebih parah, walau diri sendiri juga sama-sama terdampak, dengan
semampunya, minimal dengan ucapan yang baik dan untaian do'a.
Bantuan tidak terkecuali kepada mereka yang
berbeda agama. Menolong orang lain ketika diri sendiri juga membutuhkan
pertolongan, adalah sikap takwa yang luar biasa, yang akan mendatangkan pertolongan
Allah sebagaimana hadits riwayat Muslim :
"Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya".
Sikap #Keempat, bermuhasabah
introspeksi, karena bisa jadi musibah yang menimpa adalah ujian atau bisa juga
peringatan.
· Bila sebagai ujian, kita kuatkan kesabaran.
·
Bila itu
peringatan, mari segera bertobat dan
memperbaiki diri.
· Bisa jadi musibah ini akibat kerusakan yang kita buat
sendiri :
"Telah tampak kerusakan di darat
dan di laut disebabkan karena perbuatan manusia. Supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan itu, agar mereka kembali ke (jalan yang
benar)" (QS. Ar Ruum ; 41).
Kerusakan alam karena keserakahan manusia atau kerusakan jiwa karena banyaknya dosa yang diperbuat dan atau membiarkan kemaksiatan terjadi tanpa ada upaya mencegahnya.
Allahu a'lamu. (Banjarmasin, 15/01/2021)
Tks dsanak😊
BalasHapusSama2, terimakasih atas perkenannya mengisi blog ini
BalasHapus